Senin, 22 November 2010

Trik Mengelola Keuangan Bagi Pengantin Baru

1. Menyimpan rahasia keuangan
Uang merupakan salah satu pemicu masalah yang paling sering muncul di dalam perkawinan. Akan tetapi, bukan berarti Anda dan pasangan harus menghindari membicarakan masalah itu sama sekali.

Dalam banyak kasus, pertengkaran paling sering disebabkan kegagalan pasangan untuk saling mendiskusikan latar belakang finansial, harapan-harapan, kebiasaan dan sikap masing-masing sejak awal. Oleh karena itu, sebelum menikah pastikan pasangan mengetahui hingga detail terkecil masalah finansial Anda, mulai dari jumlah utang kartu kredit hingga fakta bahwa Anda adalah seorang maniak sepatu yang hobi berbelanja.

2. Tidak memiliki anggaran
Setelah Anda menyesuaikan kehidupan baru dengan pasangan, sudah waktunya mendiskusikan masalah anggaran. Anda dan pasangan harus menggabungkan dua kebiasaan pengeluaran dan dua kebiasaan menabung ke dalam sebuah anggaran keuangan rumah tangga. Jadi meskipun telah memiliki anggaran keuangan sendiri ketika masih melajang, setelah menikah Anda harus membuat anggaran keuangan baru bersama pasangan dengan menyertakan jumlah penghasilan, utang, dan pengeluaran perbulan.

Langkah pertama adalah menuliskan pengeluaran tetap, seperti sewa rumah, cicilan mobil, dan premi asuransi. Selain itu, Anda juga sebaiknya menyisihkan uang secara rutin untuk tabungan dan menganggapnya sebagai sebuah kewajiban seperti pembayaran tagihan rumah tangga lainnya.

Lalu tuliskan pengeluaran-pengeluaran lain yang lebih fleksibel, misalnya biaya listrik, air, tagihan telepon, biaya transportasi, bahan makanan, serta pembelian-pembelian lainnya. Lacak pengeluaran selama beberapa bulan untuk melihat ke mana ''larinya'' uang Anda. Setelah itu evaluasi apakah terdapat pemborosan dan bagaimana cara menghindarinya.

3. Kendali keuangan dipegang satu orang
Tidak ada yang salah dengan membiarkan salah satu orang memegang kendali atas keuangan keluarga, selama kedua belah pihak tidak merasa keberatan. Akan tetapi, bukan berarti pihak yang satu lagi harus dikecualikan. Sebab, sangat penting bagi setiap orang untuk terlibat dan mengetahui masalah keuangan harian.

Setiap orang perlu mengetahui informasi akun, kata sandi, dan tanggal jatuh tempo tagihan pasangannya sebagai tindakan antisipasi apabila terjadi sesuatu terhadap pasangan.

4. Membawa utang ke dalam perkawinan
Jika salah satu orang memiliki utang sebelum menikah, setelah terikat dalam perkawinan hal itu menjadi masalah yang harus dihadapi berdua. Anda dan pasangan harus bekerja sama menyusun rencana untuk melunasinya.

Jika memungkinkan, hindari utang ketika Anda memulai sebuah rumah tangga. Banyak pasangan pengantin membuat kesalahan dengan merayakan pesta pernikahan secara mewah dan besar-besaran, berbulan madu ke tempat-tempat eksotis yang menjadi impian, serta membeli berbagai perabotan dan peralatan baru yang beharga mahal.

Sebelum menggali lubang terlampau dalam, ada baiknya Anda dan pasangan mempertimbangkan dulu secara masak, mana pengeluaran yang dibutuhkan dan mana yang tidak dibutuhkan.

5. Gagal membuat perencanaan darurat
Tidak ada satu orang pun suka memikirkan hal-hal buruk yang mungkin menimpa mereka. Akan tetapi, salah satu hadiah terbaik yang dapat Anda berikan kepada pasangan dalam sebuah perkawinan adalah jaminan finansial dan perlindungan dalam badai kehidupan.

Poin pertama, pastikan Anda dan pasangan memiliki simpanan dana darurat sebesar tiga sampai enam kali biaya hidup perbulan. Jika sewaktu-waktu terjadi situasi darurat, misalnya salah satu orang tertimpa kecelakaan atau dipecat dari pekerjaan, dana tersebut dapat digunakan untuk membantu menyokong kehidupan selama beberapa bulan.

Setelah itu, pastikan Anda memiliki jaminan asuransi yang memadai, mencakup asuransi kesehatan, asuransi kendaraan, dan asuransi jiwa. Pelajari lebih lanjut setiap jenis asuransi tersebut untuk mengecek asuransi apa saja yang harus dimiliki setiap orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar