Kamis, 16 Februari 2017

Aliran rasa "KOMUNIKASI PRODUKTIF"

Semenjak menikah dan mempunyai anak keputusan saya untuk menjadi full time momy sudah saya bicarakan dengan suami sebelum menikah, setelah kelahiran anak pertama kami yang diuji dengan penyakitnya yang tidak kunjung sembuh sampai allah memintanya kembali, kami jalani dengan penuh pengharapan.. Kami sama sama belajar untuk menguatkan diri.

Saya pun mulai mengenal IIP,,  Ilmu parenting kami saaaangat terbatas,,  Meskipun kami mempelajarinya tapi kami kesulitan untuk mempraktekannya,,  Bukan tidak mau,  Tp apalah daya.. Anak pertama kami tidak tumbuh seperti anak2 lainnya yang saat seusianya sudah bisa berbicara ataupun bergerak kesana kemari karena ketidak berdayaannya merasakan sakit dan terbaring selalu di kasur atau selalu saya gendong kemana mana. Yaah.. Diusianya yang ke 20 bulan allah mengambil kembali seorang anak yang telah diamanahkan pada kami. 😥😥

Sebelum kami memulai program memiliki anak kembali,  Banyak hal yang saya fikirkan,,  Terutama masalah kesehatan dan  pendidikan nya,  Cara kami mendidik,, ilmu menjadi orang tua hingga saya mulai kembali aktif belajar di IIP setelah sekian lama tidak mengikuti kegiatan offline nya. Alhamdulillah suami selalu mendukung saya dan kadang pula ikut terlibat.

Alhamdulillah.. Sangat bersyukur sekali saya dipertemukan dengan kelas matrikulasi yang dilanjut kelas bunsay ini..  Materi di level 1 tentang komunikasi produktif lebih jelas dan terperinci.  Materi pertama yang pernah saya baca di buku bunda sayang,  Hanya membaca dan mengetahui teori nya saja, berusaha untuk mengerti apa yang harus dilakukan dalam berkomunikasi dengan anak ataupun pasangan tanpa tahu bagaimana cara mempraktekan bahasa yang baik dalam berkomunikasi di kehidupan sehari hari,   Sekarang saya sangat mengerti kenapa judul komunikasi produktif ini ada di awal materi  bunsay..

Kini.. Dengan adanya tantangan 10 hari saya dan suami tergerak untuk konsisten dan semakin gencar mempraktekan komprod inisetiap harinya.  Banyak sekali kekurangan,,  Meskipun sudah tau ilmunya kami sering Keceplosan,  Masih ada kata negatif yang keluar dari mulut kami,  Masih ada tantangan yang harus kami selesaikan, kadang kami dibuat malu bahkan tertawa tawa saat kami sadar telah melakukan kesalahan,  Kami jadi lebih sering berhati hati dalam menyampaikan pesan.  Alhamdulillah Bagi kami,
"Saling mengingatkan adalah kunci dalam menjaga kekonsistenan berkomunikasi produktif"

Rasa syukur yang membuncah  Alhamdulillah wa syukurillah Allah memberi kami kebahagiaan.. Kesempatan untuk memiliki anak kembali.. Merasakan menjadi orang tua,  Bisa menyaksikan perkembangan anak2 kami,  Melihat tingkah polah nya yang lucu menggemaskan, kelakuannya yang aneh aneh,  Kadang membuat kesal atau marah,,,  Tapi ya itu.. Kembalikan lagi justru kehadiran mereka memberikan kita label bernama kebahagiaan.. Amanah allah yang tidak bernilai,,  Mendidik dengan cinta yang dimulai dengan berkomunikasi produktif, Ilmu yang membantu kami membuat perubahan yang penting dalam keluarga,,hingga mendapat Imbas positiv pada keluarga inti kami ataupun pada orang tua,  Saudara,  bahkan Orang lain. 

Semangat selalu menjaga kekonsistenan💪💪


Eka ummu khaira (khadeejah, zubair, almh. Ufaira)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar